Siapa yang tidak pernah dengar Kebab?
Penjual kebab menjamur, karena jenis kudapan yang disukai atau cocok hampir di semua negara. Begitu juga di Indonesia dari penjual yang menjajakan kebab dengan booth hingga cafe dan restoran pun ada. Umumnya menggunakan roti jenis tortila atau lebaneise yang digulung bersama daging sapi dan beberapa jenis sayuran.
Kebab |
Mengutip dari Wikipedia "kebab berasal dari bahasa Arab: kabab (کباب) yang awalnya berarti daging goreng, bukan daging panggang/bakar.Kata kabab kemungkinan berasal dari bahasa Aram: כבבא kabbābā yang mungkin berasal dari bahasa Akkadia: kabābu yang berarti "bakar, panggang".Pada abad ke-14, kebab menjadi sinonim dengan tabahajah, hidangan berupa potongan daging goreng dalam bahasa Persia. Dalam buku-buku berbahasa Turki, istilah kebab sering dipakai untuk bola-bola daging yang dibuat dari daging ayam atau daging domba cincang. Istilah kebab baru berarti hidangan daging panggang (shish kebab) sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah, tetapi masih ada istilah lain yang lebih kuno untuk daging panggang, yakni shiwa` (شواء ) asal bahasa Arab. Walaupun demikian, kebab masih dipakai dalam pengertian aslinya dalam berbagai hidangan seperti semur, misalnya tas kebab (kebab dalam mangkuk) dari Turki. Dalam masakan Mesir ada hidangan semur daging sapi dan bawang bombay yang disebut kebab halla."
Proses membuat isian daging kebab yang cukup populer adalah metode dari doner kebab. Doner dalam bahasa Turki berarti diputar. Irisan daging yang telah diberi bumbu di tusuk dahulu ke besi panjang seperti pedang (Shis), kemudian dipanggang sambil di putar, sehingga kematangan merata dan juga tentunya proses api kecil dari arang tadi membuat daging mendapatkan aroma asap (smoky) yang menambah kelezatan saat dinikmati.
Ukuran kebab hampir seragam, pada umumnya kurang lebih 20-25cm. Untuk saat ini ukuran Kebab paling super size yang saya pernah temui sih di Kebab Bang Aji dengan panjang kurang lebih 60cm. Kebab memiliki banyak pilihan rasa, beberapa juga sudah proses naturalisasi atau menggabungkan resep kuliner lokal. Usaha kuliner kebab cukup prospektif karena terbukti menyebar dimana-mana, cocok dilidah, harga terjangkau, juga perspektif saya bisnis ini tuh panjang masanya, terbukti sudah ada sejak abad ke 14. Bagaimana, tertarik ambil bagian share market kuliner kebab?