Mengenal Obsessive Compulsive Disorder
Obsessive Compulsive Disorder istilah yang masih belum terlalu familiar kita dengar. Mungkin kita pernah melakukan komunikasi dengan orang-orang mengalami gangguan ini tapi kita tidak menyadarinya karena secara umum gangguan ini pun tidak berdampak langsung terhadap orang sekitar.
Apa itu Obsessive Compulsive Disorder ?
Mengutip dari Jasa Assessment sebagai Vendor Psikotes terbaik. secara garis besar OCD merupakan sejenis gangguan mental, orang dengan OCD memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan perilakunya bersifat paksaan sehingga menimbulkan gangguan kecemasan.
Assessment Indonesia |
Tipe-Tipe Gangguan OCD Menurut Taylor (dalam Yudha,2007:112) gangguan mental ini merupakan gejala kegelisahan yang luar biasa. Orang yang mengalami obsessive compulsive disorder ini akan menampakan gejala berupa sikap yang berlebihan dalam menjalani kegiatannya sehari-hari. Kalau zaman now kita sebut sebagai galau yang agak lebay.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, perlu kita ketahui tipe gangguan OCD
- Tipe checkers ; individu dengan gangguan seperti ini selalu merasa ketakutan dan khawatir. Misalnya saat mengunci pintu rumah hal itu akan berulang-ulang dilakukan agar benar-benar memastikan bahwa pintu terkunci.
- Tipe washer dan cleaner ; kekhawatiran terhadap kuman yang ada disekitar, sehingga individu dengan gangguan seperti ini tidak ragu untuk membersihkan diri secara berulang-ulang.
- Tipe orderes ; mereka dengan gangguan ini cenderung memiliki sifat perfeksionis sehingga apa yang sudah mereka tata tidak boleh diubah oleh orang lain karena dapat menyebabkan orang dengan pengidap gangguan ini akan merasa tertekan bahkan stress.
- Tipe obsessional ; perasaan bersalah dalam diri jika ada sesuatu musibah yang dia alami.
- Tipe hoarders ; Dia merasa bahwa barang atau benda yang telah digunakan adalah barang yang berharga sehingga ia tidak mau membuang dan memilih untuk menyimpan barang tersebut.
Seberapa Berbahayakah OCD ?
Ocd bukan penyakit menular yang dapat membahayakan orang-orang disekitarnya, meskipun begitu ocd ini dapat membahayakan penderitanya karena dapat mengalami stress atau depresi yang berat dan mereka akan terjebak dalam siklus OCD mulai dari kecemasan hingga pada kelegaan sementara. Jika tidak ditangani lebih lanjut orang dengan gangguan ini bisa saja mengalami tahap yang lebih lanjut misalkan stress, depresi yang berlebihan dan juga frustasi. Lalu, bagaimana kita mengetahui ciri-ciri dari orang yang mengalami obsessive compulsive disorder? gejala yang umum ditimbulkan oleh orang dengan gangguan ini adalah obsesi, kompulsif ataupun bisa keduanya. Misalnya segala kegiatan dilakukan secara berulang-ulang hal ini disebabkan karena adanya rasa cemas yang berlebihan kepada orang yang mengalami gangguan ini. Sebagian orang dengan gangguan ini menyadari bahwa perilaku yang muncul tidaklah masuk akal tapi ada juga yang benar-benar tidak menyadari akan hal tersebut. Cara mendiagnosis seseorang mengidap Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik di dokter hal ini dilakukan untuk menghilangkan kesehatan lainnya atau melihat potensi komplikasinya. Selain pemeriksaan fisik yang dilakukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan fungsi tiroid, dan skrining alkohol dan penggunaan obat. Penyebab dari ocd ini belum diketahui secara pasti, walaupun demikian banyak peneliti telah melakukan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis faktor pemicu yang dapat meningkatkan risiko ocd.
Berbeda dengan ciri umum gejala pikun, seperti menceritakan suatu kisah berulang-ulang padahal sudah pernah menceritakan. Pengidap tidak merasakan kecemasan tetapi kebahagiaan dengan menceritakan namun lupa pernah menceritakannya.
OCD Kata kuncinya adalah adanya kecemasan berlebih berulang-ulang. Berdampak stress pada diri, untuk jangka panjang akibat stress bisa mempengaruhi fungsi kesehatan.